DUMAI (lomekdotcom) - Kegiatan bakar ikan terpanjang memerlukan dana sebesar Rp640 juta. Keinginan Pemko Dumai untuk mengukir rekor membakar ikan terpanjang sempena Hari Nusantara ke XII Desember mendatang, terkendala dengan dana. Dana yang diperlukan untuk itu diharapkan dari partisipasi pihak perusahaan yang beroperasi di Dumai. Namun, dalam pertemuan akhir pekan lalu, belum didapatkan kepastian dari pihak perusahaan.
"Dalam pertemuan kemarin memang belum didapatkan kepastian dari perusahaan mereka bisa berpartisipasi. Mereka mengaku harus mendapat persetujuan dari kantor pusat terlebih dahulu. Sebagian besar perusahaan yang ada di Dumai ini berkantor pusat di Jakarta dan Medan," tutur Ir Syafrizal, Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Dumai, selaku koordinator iven Bakar Ikan.
Guna mendukung pelaksanan acara bakar ikan itu, sebanyak 17 perusahaan diharapkan kesediaan dan dukungannya. Hanya saja, sebut Syafrizal, jumlah perusahaan yang datang dalam pertemuan itu juga tidak sampai separoh dari yang diundang. "Mungkin karena acaranya hari Jumat, tidak semua undangan yang datang," jelasnya.
Disebutkan Syafrizal, dukungan dari pihak perusahaan sangat diharapkan guna keberlangsungan kegiatan bakar ikan yang dijadikan sebaga agenda tambahan dalam peringatan Harnus. "Dana untuk bakar ikan ini memang sepenuhnya diharapkan partisipasi dari perusahaan," ujarnya, Senin (17/10).
Mendapatkan kepastian perihal dukungan perusahaan itu, menurut Syafrizal, pihaknya mengagendakan pertemuan lanjutan Jumat (21/10) mendatang. "Dalam pertemuan mendatang kita harapkan sudah ada kepastian dukungan dari pihak perusahaan," tambahnya.
Bila dukungan tidak sesuai dengan harapan? Syafrizal mengaku tidak bisa memastikan apakah kegiatan bakar ikan itu masih tetap bisa dilaksanakan. "Kita akan pertimbangkan lagi bagaimana langkah selanjutnya."
Acara bakar ikan yang akan dijejer sepanjang 7 km itu diperkirakan akan menghabiskan sebanyak 11 ton ikan. Untuk mendapatkan ikan saja diperlukan dana sekitar Rp200 juta lebih. Selain itu juga diperlukan arang dan peralatan pembakar dalam jumlah yang tidak sedikit.
Menurut Syafrizal, bakar ikan terpanjang bukan semata ingin merebut rekor MURI. Akan tetapi lebih untuk mensosialisasikan program pemerintah menggalakkan masyarakat gemar memakan ikan. Dengan demikian, kalangan masyarakat Dumai akan gemar mengkonsumsi ikan dan dapat juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Dumai.*
"Dalam pertemuan kemarin memang belum didapatkan kepastian dari perusahaan mereka bisa berpartisipasi. Mereka mengaku harus mendapat persetujuan dari kantor pusat terlebih dahulu. Sebagian besar perusahaan yang ada di Dumai ini berkantor pusat di Jakarta dan Medan," tutur Ir Syafrizal, Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Dumai, selaku koordinator iven Bakar Ikan.
Guna mendukung pelaksanan acara bakar ikan itu, sebanyak 17 perusahaan diharapkan kesediaan dan dukungannya. Hanya saja, sebut Syafrizal, jumlah perusahaan yang datang dalam pertemuan itu juga tidak sampai separoh dari yang diundang. "Mungkin karena acaranya hari Jumat, tidak semua undangan yang datang," jelasnya.
Disebutkan Syafrizal, dukungan dari pihak perusahaan sangat diharapkan guna keberlangsungan kegiatan bakar ikan yang dijadikan sebaga agenda tambahan dalam peringatan Harnus. "Dana untuk bakar ikan ini memang sepenuhnya diharapkan partisipasi dari perusahaan," ujarnya, Senin (17/10).
Mendapatkan kepastian perihal dukungan perusahaan itu, menurut Syafrizal, pihaknya mengagendakan pertemuan lanjutan Jumat (21/10) mendatang. "Dalam pertemuan mendatang kita harapkan sudah ada kepastian dukungan dari pihak perusahaan," tambahnya.
Bila dukungan tidak sesuai dengan harapan? Syafrizal mengaku tidak bisa memastikan apakah kegiatan bakar ikan itu masih tetap bisa dilaksanakan. "Kita akan pertimbangkan lagi bagaimana langkah selanjutnya."
Acara bakar ikan yang akan dijejer sepanjang 7 km itu diperkirakan akan menghabiskan sebanyak 11 ton ikan. Untuk mendapatkan ikan saja diperlukan dana sekitar Rp200 juta lebih. Selain itu juga diperlukan arang dan peralatan pembakar dalam jumlah yang tidak sedikit.
Menurut Syafrizal, bakar ikan terpanjang bukan semata ingin merebut rekor MURI. Akan tetapi lebih untuk mensosialisasikan program pemerintah menggalakkan masyarakat gemar memakan ikan. Dengan demikian, kalangan masyarakat Dumai akan gemar mengkonsumsi ikan dan dapat juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Dumai.*
0 komentar:
Posting Komentar