Selasa, 11 Oktober 2011

Pengantar JCH Dumai Hanya 83 Orang

DUMAI (lomekdotcom) – Soal jumlah pengantar jemaah calon haji (JCH) Dumai yang ‘gemuk’ pihak Humas Pemko Dumai membantah. Jumlah pengantar ke Batam hanya 83 orang. Kesemuanya adalah pihak-pihak yang berhubungan dengan pemberangkatan JCH.

Pihak Humas juga menyebutkan bahwa sedikitnya ada tiga surat perintah tugas Wali Kota Dumai soal perjalanan dinas mengantar JCH. “Surat yang beredar di masyarakat tidak punya nomor surat dan tidak ada cap basah Pemko Dumai. Keakuratanya masih dapat dipertanyakan. Dan ini surat perintas tugas yang asli,” ujar Kabag Humas Pemko Dumai, Bambang H, seraya memperlihatkan SPT nomor 45.14/ADM-KESRA/60.

Bambang sendiri  ikut mengantar JCH ke Batam, Ahad lalu. Entah untuk alasan apa, ia langsung pulang ke Dumai kemarin dan tidak mengikuti prosesi keberangkatan JCH dari embarkasi Batam. Sesampai di Dumai, Senin (10/10)  petang, didampingi M Wazir, ia menyampaikan penjelasan bahwa surat yang beredar tersebut tidak benar.

Dikatakannya bahwa rombongan pangantar terdiri dari 23 orang dari Kementrian Agama, 10 orang dari unsur BDI, PMD, BKMT, KBH, IPHI, 4 orang humas dan wartawan, 10 orang unsur medis dan 5 orang protokoler. “Selebihnya adalah unsur aparat terkait yang berhubungan dengan keberangkatan jemaah haji. Dengan demikian, jumlah pengatar hanya 83 orang,” tuturnya.

Sebelumnya, dalam kesempatan terpisah, Rudiyanto Supriyadi, Dani Sartika dan Rafles juga menyatakan bahwa mereka tidak ikut dalam rombongan pengantar. “Buktinya kami ada di Dumai sekarang kan,” ujar Rudi . Mereka malah mempertanyakan kenapa nama mereka masuk dalam daftar tersebut.

Rudi mengaku heran namanya tertulis dalam surat perintah tugas yang ditandatangani Wako Khairul Anwar itu. “Tahun lalu saya memang ikut mengantar ke Batam. Saat itu saya masih di Dishub. Tahun ini, saya tidak tahu kenapa nama saya tercantum di dalamnya,” ujar Rudi yang menyebutkan dirinya tidak dipecat melainkan mengundurkan diri dari honorer Dishub Dumai.

“Saya juga heran kenapa nama saya masuk. Tapi yang pasti kami tidak pergi. Kalau pun pergi, kami akan mengeluarkan biaya sendiri. Tidak akan pakai dana pemko,” jelas Dani Sartika yang mengaku heran dirinya disebutkan sebagai tokoh masyarakat. “Kapan pula saya dilantik sebagai tokoh masyarakat,” tambahnya.

Gemuknya rombongan pengantar JCH Dumai ke Batam menjadi pembicaraan hangat di kalangan warga. Termasuk di kalangan wakil rakyat. “Wah, sebanyak itu. Ini perlu menjadi perhatian Inspektorat,” ujar Eko Suharjo, Wakil Ketua DPRD Dumai.

Jhon Fikar, anggota Komisi I DPRD Dumai tampak heran saat membaca nama-nama yang tercantum dalam surat perintah tugas dua lembar ini. “Katanya anggaran kecil. Kalau seperti ini ya pemubaziran,” ujarnya.*

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...