DUMAI (lomekdotcom) - Ratusan warga Purnama bersama warga lainnya melakukan pemblokiran jalan. Mulai sekitar pukul 09.00 WIB, Rabu (9/11) kemarin, jalan masuk ke Purnama dari pertigaan Jalan Wan Amir ditutup. Pagi itu, puluhan truk tanki CPO yang bermaksud ke Lubuk Gaung tidak bisa lewat.
Pemblokiran jalan dengan cara menghentikan seluruh armada truk tanki pengangkut CPO milik perusahaan yang beroperasi di Sungai Sembilan hingga membuat antrian sejauh tujuh kilo menter. Antrean tanki yang umumnya datang dari Sumatera Utara itu sampai di Bukittimah.
Hingga siang kemarin, belum ada upaya dari Pemko Dumai maupun dari pihaknya untuk menghentikan aksi msyarakat tersebut. Tidak ada pejabat pemko yang tampak datang ke lokasi. Sementara dari pihak petugas Polantas yang turun ke lokasi tidak dapat berbuat banyak.
“Aksi ini Wujud dari Ketidakpuasan Masyarakat atas Kondisi Jalan”, demikian bunyi spaduk yang dipasang pada salah satu tanki.
Awaludin, salah seorang tokoh masyarakat, mengatakan bahwa aksi blokir itu merupakan puncak dari kekesalahan warga terhadap sikap pihak Pemko Dumai yang tidak pro masyarakat.
"Masyarakat di dua kecamatan sudah tidak sanggup lagi melintasi jalan rusak tersebut. Kami tidak mau sakit karena sering menghirup udara bercampur dengan debu hasil jalan rusak ini, makanya kami melakukan aksi dengan cara menghentikan armada milik perusahaan,” ujarnya melalui pengeras suara.
Disebutkannya,Wako Dumai sudah tidak memiliki hati nurani untuk membela rakyatnya mengenai jalan rusak itu. “ Walikota Dumai Khairul Anwar hanya bisanya menyanyi, memasak, membual, dan membohong saja. Kami sebagai masyarakat sudah dibohongi oleh Khairul Anwar, maka dari itu kami melakukan aksi pemblokiran jalan ini,” tegasnya dengan mendapat tepuk tanggan oleh kalangan masyarakat yang datang.
Ketua LPMK Purnama, Zulkifli, menjelaskan pemblokiran adalah aksi yang dilakukan oleh masyarakat yang terdiri seluruh RT di Kelurahan Purnama dan Sungai Sembilan. Dikatakannya, perbaikan tanggap darurat itu hanya bisa dinikmati masyarakat dalam jangka waktu pendek. Makanya, dituntut pembangunan dengan system rigit.
“Pokoknya kalau pemerintah tidak mengambil langkah cepat dan menemui masyarakat, maka aksi pemblokiran terus kami lakukan. Sebab kami sudah prihatin dengan kondisi jalan rusak ini,” tuturnya.
Wawako Dumai H Agus Widayat yang dihubungi melalui selulernya mengakui bisa memaklumi aski warga tersebut. Hanya saja, katanya, aksi dengan demikian tidak menyelesaikan masalah.
"Tidak mudah menyelesaikan dengan melaksanakan tuntutan warga itu. Sebabnya, semuanya, melalui proses dan prosedurnya. Namun saat ini kita sedang melakukan upaya sesuai tuntutan masyarakat tersebut," ujar Agus.
0 komentar:
Posting Komentar