DUMAI (lomekdotcom) — Pertemuan antara Walikota Dumai, DPRD dan masyarakat. Kelurahan Purnama dan Kecamatan Sungai Sembilan untuk membahas aksi blokir yang dilakukan warga berakhir tanpa hasil. Pada pertemuan itu, Wako Dumai malah ditingggal warga dalam ruangan.
‘’DPRD dan Pemko Dumai dalam hal ini telah berupaya untuk mencarikan solusi terbaik dari masalah kerusakan jalan Purnama hingga Lubuk Gaung,’ ‘ujar Walikota Dumai, H Khairul Anwar SH pada pertemuan di Kantor Camat Dumai Barat, Kamis (10/11)
Dikatakannya, Pemko Dumai telah berupaya agar jalan tersebut diperbaiki oleh Pihak Provinsi karena Jalan rusak tersebut merupakan jalan provinsi sehingga yang memiliki domain untuk perbaiki jalan tersebut adalah pihak provinsi,’’ujarnya.
Namun demikian itu bukan berarti pihak Pemko Dumai lantas lepas tangan, Pemko Dumai tetap berupaya keras bagaimana jalan yang rusak tersebut diperbaiki, makanya pada Rabu 9 November kemarin setelah rapat Harnus, Pemko dumai melakukan rapat bersama pihak Provinsi membahas kerusakan jalan tersebut serta tuntutan masyarakat.
Dimana nantinya pihak Provinsi pada anggaran 2012 telah menganggarkan biaya sekitar Rp 6 Milyar untuk perbaikan jalan yang rusak tersebut serta dalam MP3i juga sudah direncanakan pembangunan jalan Bukit Timah menuju Parit Kitang sepanjang 22,5 km.
Wako berharap agar masyarakat bersabar dan tidak lagi melanjutkan aksi pemblokiran jalan, karena jika aksi pemblokiran jalan masih diteruskan akan banyak pihak yang dirugikan, tidak saja perusahaan tetapi juga masyarakat. Mengingat dampak pemblokiran jalan tersebut cukup luas, dimana roda perekonomian juga akan terkena imbas, serta jika operasional Pabrik terhenti maka akan banyak buruh yang dirumahkan.
Warga menanggapi dengan keras pernyataan wako itu. Dikatakan bahwa pemblokiran jalan yang mereka lakukan bukan wujud dari kebencian mereka terhadap keberadaan perusahaan tetapi wujud dari tuntutan masyarakat terhadap sikap ketidakpedulian Pemko terhadap masyarakat.
‘’Kami menuntut janji Walikota Dumai yang akan mengupayakan perbaikan jalan ini, jika tidak ada solusi juga maka pemblokiran ini akan terus berlanjut hingga Presiden SBY hadir saat Harnus nantinya,’’ ujar Gedang.
‘’Kami juga sudah kerap melayankan surat kepada pihak provinsi tetapi tampaknya pihak Provinsi tidak ada tanggapan terhadap persoalan kerusakan jalan ini, jadi percuma saja jika masalah pembahasan jalan rusak ini tidak melibatkan pihak provinsi. Jelas saya mendukung aksi pemblokiran jalan ini, biar pihak provinsi turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi jalan yang rusak ini dan menganggarkan perbaikannya dianggaran tahun 2012 nantinya,’’ tukas Jamini, salah seorang tokoh masyarakat.
Karena situasi yang sempat memanas dan terjadi adu pendapat antara masyarakat yang hadir dengan pihak Pemko dan DPRD maka akhirnya masyarakat memilih walkout dan tetap akan meneruskan pemblokiran jalan.
"Jalan ini akan tetap kami Blokir, jika perlu kami akan mendatangkan masa lebih banyak lagi untuk mendukung aksi pemblokiran jalan ini,’’ ujar Agus Toni, Ketua RT 03 Purnama seraya meninggalkan ruangan.(afr)
0 komentar:
Posting Komentar