Sabtu, 21 Januari 2012

Plafon Bangunan SMAN 2 Dumai Roboh

DUMAI – Bangunan aula dan kantor SMA Negeri 2 Dumai yang baru selesai pembangunannya akhir tahun 2011 lalu, mengalami runtuh di bagian plafon lantai dua. Bangunan baru selesai pembangunan tahap pertama dan akan dilanjutkan lagi tahun 2012 ini.

Karena khawatir mengalami runtuh susulan, kawasan bangunan baru itu pun dilarang untuk didekati siswa. Pihak sekolah memasang papan bersilang sebagai tanda dilarang masuk ke sekitar bangunan tersebut.

 Keterangan yang dihimpun, retaknya bangunan plafon beton lantai dua terjadi semenjak dua hari belakangan. Rabu (18/1) lalu, robohnya pun makin panjang. Paling tidak ada 20 meter bangunan teras itu yang sudah terkulai. Bila tidak segera dilakukan perbaikan, dikhawatirkan beton plafon akan benar-benar runtuh.

Pembangunan gedung bertingkat dua yang rencananya lantai 2 akan digunakan sebagai aula dan ruangan kepala sekolah dan tata usaha di lantai satu menggunakan dana bantuan Provinsi Riau. “Dananya merupakan bantuan provinsi. Dan ini juga merupakan proyek provinsi. Untuk tahap satu dananya sekitar Rp800 juta,” ujar Kepala Sekolah SMAN 2 Dumai, Hepi Suryani.

Perihal robohnya beton plafon bangunan tersebut, menurut Hepi, pihaknya sudah memberikan laporan ke Dinas Pendidikan Dumai. “Kadisik juga sudah meninjau bangunan yang runtuh itu tadi pagi,” katanya.

Epi mengaku tidak tahu pasti penyebab runtuhnya teras tersebut. Ia juga mengaku tidak ingat lagi nama perusahaan kontraktornya. “Tak ingat lagi. Tapi itu perusahaan dari Pekanbaru, bukan dari Dumai,” jelasnya. Ia berharap kerusakan itu dapat segera diperbaiki agar tidak berdampak lebih buruk.

Belum didapatkan keterangan dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Dumai, Drs Syaari MP. Saat dihubungi melalui seluler, meski terdengar nada masuk, tidak diangkat. Begitu pun saat disampaikan pertanyaan via SMS, juga tidak ada jawaban.

Kepala Bidang Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Disdik Dumai, H Misdiono, yang dihubungi kemarin mengaku sudah mengetahui runtuhnya bangunan proyek yang baru sebulan selesai itu. Hanya saja, ia mengaku tidak bisa memberikan tanggapan banyak karena itu proyek provinsi. “Kita tidak terlibat banyak dalam proyek itu. Ini proyek provinsi,” ujarnya, Kamis (19/1) siang.

Pernyataan yang sama juga disampaikan Bujang Alwi Saputra Sip. Kasi Dikdasmen ini juga mengaku tidak tahu siapa kontraktor pelaksana proyek tersebut. “Tidak tahu siapa kontraktornya. Tidak ada kewenangan bagi kita untuk proyek provinsi itu,” tuturnya.

Hanya saja, Misdiono memprediksi robohnya plafon itu disebabkan kesalahan perencanaan bangunan atau karena material yang tidak sesuai. “Yang pasti penyebabnya bukan karena alam,” katanya.(loc)

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...