Minggu, 09 Oktober 2011

Gemuk, Rombongan Pengantar JCH Dumai

DUMAI (lomekdotcom) – Minggu (9/10) pagi, rombongan jemaah calon haji (JCH) Dumai bertolak ke Batam, pelabuhan embarkasi haji. JCH Dumai tercatat sebanyak 245 orang. Hebatnya, jumlah rombongan pengantar dari Pemko Dumai mencapai 87 orang atau lebih dari sepertiga jumlah JCH.

Tidak saja terkesan gemuk, beberapa nama dinilai tidak layak ikut mengantar. Tapi dipaksakan dengan memberikan label ‘tokoh masyarakat. Sejumlah pejabat yang tidak ada hubungan kedinasan dengan pemberangkatan jemaah haji itu, juga ikutan ramai-ramai ke Batam. Dan mereka pun memboyong istri masing-masing.

Seperti tercantum dalam surat perintah tugas No 451.14/ADM-KESRA yang ditandatangani Wali Kota Dumai, H Khairul Anwar, tercatat 87 orang nama yang ditugaskan melakukan perjalanan dinas ke Batam dalam rangka mengantar JCH Kota Dumai, selama tiga hari.

Rombongan pengantar ini terdari dari 31 orang pejabat pemko dan dinas, 24 pejabat Kemendag, 8 orang istri pejabat, 5 orang camat, 4 orang tim medis, 3 orang tokoh masyarakat serta beberapa nama mewakili IHPI, BKMT dan biro perjalanan haji. Ikut dalam rombongan pengantar ini wali kota bersama istri. 

Sejumlah nama sengaja dimasukan ke dalam rombongan meski keberadaan mereka tidak penting. Seperti nama Dani Sartika, yang keponakan wako dan Rafles, yang merupakan tim sukses saat pilkada. Kedua nama itu ikut rombongan pengantar dengan diberi label sebagai ‘tokoh masyarakat’.

Nama lain yang dipertanyakan adalah Rudiyanto Supriyadi. Dalam keterangan jabatan di surat tugas disebut ‘Dishub Kota Dumai’. Padahal pegawai honerer di lingkungan Dishub Dumai ini sudah diberhentikan semenjak lima bulan lalu. Alih-alih, ternyata nama ini adalah suami dari keluarga dekat istri wako.
Wakil Wali Kota Dumai tidak ikut, tapi ajudannya malah tercantum dalam rombongan yang ikut pergi ke Batam.

Beberapa kepala dinas dan Kabag dinilai tidak ada hubungan kedinasan dengan keberangkatan JCH tersebut. Namun tetap ikut ke Batam. Seperti Kepala Beppeko, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Perindag, Kepala Kantor Pelayanan Pasar,Kakan Satpol PP, Kabag Pembangunan, Kabag Hukum dan Kabag Pertanahan.

Perihal rombongan besar pengantar JCH yang berimplikasi pengeluaran dana yang cukup besar, Kabag Kesra Pemko Dumai, Drs Yasir Hendra, tidak mau memberikan keterangan. Saat dihubungi di Pelabuhan Dumai, Ahad (9/1) pagi, ia mengelak. “Saya sedang sibuk nih,” ujarnya seraya berlalu.

Meski begitu,  ia tampak kaget ketika dipertanyakan wartawan soal nama-nama yang dianggap tidak perlu ikut tersebut. Ia juga tidak menjawab saat dipertanyakan berapa jumlah anggaran yang dihabiskan untuk prosesi pengantaran JCH tersebut.

Kabag Humas, Bambang Hardiyanto, yang dihubungi  juga mengelak memberikan tanggapan. “Nanti ya, biar saya tanyakan dulu pada panitia,” ujarnya seraya pergi. Namun ia tidak kembali lagi.*

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...